Sunday, March 06, 2016

Ribuan Umat Hindu Way Kanan Hadiri Upacara Melasti

Banjit, SLO - Tokoh Agama beserta Umat Hindu se-kabupaten Way Kanan menghadiri Upacara Melasti di Kampung Bali Sadhar Utara Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan Lampung, Minggu (06/03).

Upacara tersebut bertujuan untuk menghilangkan kotorang alam dengan menggunkan air kehidupan dan dapat dilaksanakan di pinggir pantai, atau terdapat sumber mata air yang dikeramatkan seperti sungai dengan tujuan mensucikan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu dan membuangnya ke laut.

"Hari ini Melasti atau upacara ritual pensucian simbol-simbol suci keagamaan seperti lontar, pratima/pralingga, para dewa dan senjata-senjata yang dianggap keramat. Seluruh umat hindu secara sadar dan bersuka cita mengusung dan mengiringi simbol-simbol tersebut menuju laut atau mata air yg dianggap suci untuk mensucikan simbol-simbol tersebut sekaligus mensucikan diri secara lahir dan batin untuk menyambut tahun baru saka 1938," tutur Tokoh Agma Umat Hindu Kabupaten Way Kanan Budi di Bali Sadhar Utara, Minggu (6/3).

Budi menjelaskan rangkaian acara dalam menyambut Hari Raya Nyepi, "Pada hari Selasa, 8 Maret Umat Hindu melaksanakan upacara pecaruan Taur kesangan yang dilaksanakan persimpangan jalan kampung/banjar adat dengan tujuan untuk penyucian alam semesta, dengan menyemayamkan Butha Kala (kejahatan/keangkara murkaan) sehingga alam menjadi damai dalam menyambut tahun baru saka 1938. Selanjutnya pawai ogoh-ogoh diarak keliling kampung lalu dibakar sebagai simbol menyemayamkan Butha Kala, pawai ogoh-ogoh inilah banyak yang dinanti seluruh masyarakat baik itu non-Hindu," ujarnya.

Lalu Rabu 9, demikian Budi, umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian yaitu Tidak keluar rumah atau bepergian (amati lelungaan), tidak bersenang-senang (amati lelanguan), tidak menyalakan api (amati geni), tidak bekerja (amati karya). Selama 24 jam umat Hindu diharapkan melakukan instropeksi diri (mulat sarira) tentang apa yang sudah dilakukan selama satu tahun kebelakang, dilakukan dalam suasana diam dan kegelapan dan tidak boleh menyalakan api maupun lampu listrik.

"Selanjutnya hari Kamis, 10 Maret umat Hindu melaksanakan acara Darma Canthi yg diawali dengan persembahyangan bersama di pura besar yang selanjutnya saling bersalaman/sungkem untuk saling memaafkan dan menyongsong tahun baru dengan harapan yang lebih baik,” pungkasnya.

No comments:

Post a Comment

Comments system

Disqus Shortname