Palu, SLO - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, menyebut aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) siap membantu TNI dan Polri memburu kelompok teroris pimpinan Santoso alias Abu Wardah di pegunungan Poso, Sulawesi Tengah.
"Kalau Satpol PP juga harus membantu, setidaknya (Polisi dan TNI) yang berjuang di pegunungan Poso, silakan. Kalau ada yang berani, silakan ikut,'' kata Menteri di hadapan ribuan personel Satpol PP di kantor Gubernur Sulawesi Tengah di Palu pada Kamis, (3/3).
Namun Menteri mengingatkan bagi Satpol PP yang tidak berani ikut bersama TNI dan Polri dalam operasi Tinombala 2016 di Poso, maka harus menjaga ketenangan masyarakat di desa, kelurahan, kecamatan atau di kota dan provinsi.
Pada kesempatan itu, Menteri mengungkapkan kerisauannya terhadap gerakan kelompok-kelompok bersenjata pimpinan Santoso di pegunungan Poso. Dia menilai keberadaan Santoso dan komplotannya di Poso bisa mengganggu stabilitas keamanan masyarakat.
"Kita punya Marinir, punya Paskas (Pasukan Khas TNI Angkatan Udara), punya Densus (Detasemen Khusus 88 Antiteror) dan Brimob (Brigade Mobile) dari Kepolisian, harus kita dorong untuk secepatnya menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Poso,” kata Tjahjo.
Kita tidak boleh main-main, demikian Tjahjo, “karena sudah bertahun-tahun gerombolan-gerombolan dalam negeri maupun dari luar negeri melewati perbatasan-perbatasan kita yang masih rapuh. Hampir delapan tahun mereka berkuasa di Poso.”
Meski begitu, Tjahjo merasa masalah itu bisa diselesaikan secepatnya oleh aparat TNI dan Polri. Sekarang Kepala Polri dan Panglima TNI sudah bergerak cepat untuk menumpas para gerombolan teroris yang kini berkeliaran di pegunungan Poso itu.
Sumber : viva.co.id . Foto .Ist
No comments:
Post a Comment