Way Kanan - Inspektorat Way Kanan Lampung terkesan menutupi
kasus Pj. Kepala Kampung Tanjung Rejo Kecamatan Negeri Agung, Made
Kesian, atas pemecatan sejumlah perangkat kampung beberapa waktu lalu.
Bahkan, Inspektorat sendiri dinilai bukan sekedar menutupi informasi,
sikap yang ditunjukan Inspektur Way Kanan pun dinilai telah mencederai
tugas jurnalistik.
Sebagaimana yang diungkapkan Ludi Wardana
wartawan Harian Media Nasional, usai mendatangi Kantor Inspektorat Way
Kanan. Ludi merasa telah dilecehkan pejabat Inspekorat, dimana saat itu,
dirinya dan seorang rekannya Indro wartawan Harian Kupas Tuntas, tidak
dianggap karena hendak konfirmasi hasil pemerikasaan atas kasus yang
dilaporkan masyarakat Kampung Tanjung Rejo, mengenai pemecatan sejumlah
perangkat Kampung oleh PJ. Made Kesian beberapa waktu lalu.
“Saya
kecewa kepada sikap Insfektur Syehrun Yusup, ketika saya hendak
konfirmasi, Inspektur tiba-tiba langsung bernada tinggi dan mengucapkan
kata-kata ’Jangan ganggu saya dulu, kepala saya lagi pusing,” ujar Ludi
Wardana, menirukan ucapan Syehrun Yusuf Inspektur Inspektorat Way kanan,
Selasa (15/03) siang.
Insiden berawal ketiaka kehadirnaya ke
Inspektorat menuju ke bagian Irban I Inspektorat menemui Imroni. Namun
Imroni menyarankan, agar konfirmasi ke Inspektur. Namun setelah menemui
Inspektur, tiba-tiba Syehrun melecehkan tugas jurnalisnya dengan menutur
kan kata-kata kasar tersebut.
“Saya dijadikan bola oleh mereka,
seolah tugas saya tidak dihargai. Setelah dari Irban I, saya disuruh ke
Inspektur. Oleh inspektur kami disuruh ke sekertaris, dan setelah
ketemu sekertaris, tetap kembali lagi untuk menemui Irban. Inilkan
pelecehan namanya,” tegas Ludi Wardana, yang diamini Indro.
Senada
dengan Ludi, Indro wartawan harian Kupas Tuntas mengatakan, dirinya
sangat geram dengan prilaku para pejabat yang seakan tak menghargai
tugas jurnalis. Padahal menurutnya, kedatangannya hari itu ke
Inspektorat berniat konfirmasi, bukan hal ada yang lain.
“Saya
sangat kecewa atas sikap angkuh Inspektur yang tanpa sebab langsung
membentak dan mengatakan, jangan mengganggu dirinya. Dia fikir kami
minta uang apa? Kami mau konfirmasi dugaan kasus Pj. Kepala Kampung
Tanjung rejo yang terkesan tidak ditindaklanjuti, masalah pemotongan
dana ADD penyebab pemecatan sejumlah prangkat Kampung tersebut,”
ujarnya.
Terpisah, Ketua kelompok Kerja Wartawan (POKJAWAN) Way
Kanan Dedi Tarnando, sangat menyesalkan sikap Inspektur Inspektorat
Kabupaten Way Kanan Syehrun Yusup atas insiden yang dianggap mencederai
kerja jurnalis di Kabupaten setempat.
“Jika kejadiannya seperti
informasi yang beredar, maka kami sangat menyesalkan peristiwa tersebut.
Karena di era keterbukaan informasi publik saat ini, kok masih ada
perilaku pejabat yang seperti itu,” demikian Dedi Tarnando.
No comments:
Post a Comment