Jakarta Selatan, SLO - Di tengah membaiknya perekonomian Indonesia, BNI Syariah tetap fokus ke dalam negeri untuk menjalankan bisnisnya.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono di sela-sela pergelaran Keuangan Syariah Fair (KSF) 2016 di Gandaria City, Jakarta Selatan, pada Jumat (4/3). KSF 2016 berlangsung sejak 3-6 Maret 2016.
Seperti yang dilansir kompas.com salah satu program andalan BNI Syariah adalah percepatan migrasi dana pelaksanaan ibadah haji yang disimpan di perbankan konvensional yakni BNI ke perbankan syariah. Program ini merupakan realisasi kebijakan pemerintah pada 2015 mengenai pengelolaan dana haji.
Catatan menunjukkan, demikian Imam melanjutkan, sepanjang 2015 BNI Syariah sudah menerima limpahan dana haji dari BNI sebesar Rp 106 miliar atau setara dengan 19.738 number of account (NOA). "Ada potensi dana haji Rp 700 miliar di BNI dengan nasabah sekitar 136.000 jamaah," kata Imam.
Sementara itu, masih terkait potensi di dalam negeri, BNI Syariah menyasar kredit konsumsi utamanya kredit pemilikan rumah (KPR). Porsi KPR di BNI Syariah masih di atas 50 persen.
Selanjutnya, BNI Syariah juga akan membidik pembiayaan usaha kecil menengah (UKM) di kisaran Rp 1 miliar sampai dengan Rp 15 miliar. Ada juga pembiayaan terseleksi (selected commercial) di kisaran hingga Rp 200 miliar.
Program lain yang juga menjadi target-target BNI Syariah hingga 2016 usai adalah penerbitan Kartu Migran Hasanah, Laku Pandai, dan Tap Cash Hasanah. Khusus Tap Cash Hasanah, kata Imam, pihaknya menyasar pembayaran di jalan berbayar dan angkutan umum massal Transjakarta.
No comments:
Post a Comment