Pekan Baru, SLO - Tokoh gerakan rakyat Mohammad Jumhur Hidayat bersuara keras dari Bumi Melayu Riau. Saat HUT ke-43 Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPTI-KSPSI), dia berorasi di depan ribuan anggota DPD dan 13 DPC kabupaten/ kota se-Riau di Hotel Ratu Mayang, Pekanbaru, Sabtu (27/2).
"Jangan anggap enteng gerakan kaum buruh! Kita berorganisasi juga untuk tentukan arah bangsa. Karena itu penting untuk analisa perkembangan ekonomi politik kita, untuk perjuangkan kesejahteraan pekerja atau buruh Indonesia!" ujar Jumhur Hidayat dalam orasi sambutan Wakil Ketua Umum DPP KSPSI.
Data terkini, KSPSI adalah konfederasi terbesar di Indonesia beranggota 3 juta di 34 provinsi dan 463 kabupaten/ kota.
Dia menilai, tingkat ketimpangan membahayakan, dan pemerintah katakan di angka 0,5 yang artinya berpotensi huru hara. Salah satu penyebabnya, banyak pekerja tidak dapatkan pendapatan yang cukup untuk hidupi keluarga
"Agar negara aman, maka pekerja harus sejahtera. Bunga tinggi bank di Indonesia seperti rentenir merugikan, karena keuntungan banyak diambil bank, bukan perusahaan peminjam modal. Kita harus juga perjuangkan agar bunga bank turun, sehingga pengusaha berikan kesejahteraan pekerja. Itu yang dinamakan berjuang dengan cerdas," saran aktivis 80-an tersebut.
Terkait Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), demikian Jumhur, Pemerintah Indonesia gagal secara politik karena bidang pekerjaan yang bebas lintas negara adalah yang Indonesia mengalami kekurangan sehingga akan diisi pekerja asing, sementara yang kelebihan tak masuk perjanjian.
"Kalau dialog tak bisa, harus sedikit teriak-teriak agar mudah-mudahan didengar. SPTI jaya pekerja sejahtera, Indonesia bergelora!" seru Jumhur Hidayat.
Turut hadir di acara antara lain Surya Batubara (Ketua Umum FSPTI), Asisten II Gubernur Riau, Wali Kota Pekanbaru, Ketua Apindo Riau dan tokoh lainnya.
No comments:
Post a Comment