Kapolres Way Kanan Provinsi Lampung AKBP Harseno mendukung gerakan Way Kanan Sakai Sambayan (gotong royong) Bergerak Untuk Indonesia #BebasSampah2020 |
"Selama di bumi ada manusia, selama itu pula akan ada sampah. Tantangannya adalah, bagaimana membuat sampah mempunyai nilai ekonomi daripada membuatnya mencemari bumi, dan itu merupakan hal mulia. Itulah salah satu jalan dan pilihan menjadi manusia bermanfaat," kata Kapolres di Blambangan Umpu, Jumat (19/2).
Ia mencontohkan, sisa makanan seperti kulit kacang yang merupakan sampah organik bisa diolah menjadi sampah untuk pupuk. "Termasuk batang pisang dicacah kemudian dicampur kotoran sapi dan pengurai, maka akan menjadi pupuk organik. Kakak saya di Jawa melakukan hal tersebut," ujar Kapolres didampingi Kapolsek Blambangan Umpu AKP Suwandhi.
"Persoalan sampah adalah persoalan bersama. Polres ambil bagian dalam aksi itu, sejumlah polisi wanita atau Polwan, anggota dari Sabhara dan Satlantas akan ikut serta, berjalan kaki dari gedung pemuda menuju Monumen Ryacudu dipimpin Kasat Binmas," ujar Kapolres lagi.
Sekitar 25 komunitas dengan kurang lebih 1.000 relawan dikolaboratori PC GP Ansor Way Kanan akan terlibat aktif memungut dan memilah sampah ditemukan di jalan kemudian dikumpulkan dalam kantung sesuai jenisnya dengan berjalan kaki atau bersepeda menuju Monumen Ryacudu.
Aksi itu merupakan gerakan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari 2016. Diikuti sejumlah komunitas di 31 provinsi. Di Way Kanan, kegiatan tersebut bertajuk Way Kanan Ramik Ragom (beragam) Sakai Sambayan (gotong royong) "Bergerak Untuk Indonesia #BebasSampah2020".
No comments:
Post a Comment