Way Kanan, SLO - Kepolisian Resor Way Kanan Provinsi
Lampung, Selasa (23/2) menggelar silaturahmi bertema "Bersatu Memperkuat
Pencegahan Paham Radikalisme Idiologi Anti Pancasila di Kabupaten Way
Kanan" dengan puluhan ulama dan pengasuh pondok pesantren serta Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida) di daerah tersebut.
Bupati Way
Kanan Raden Adipati Surya di Blambangan Umpu menegaskan, akar Indonesia ialah
Pancasila sehingga siapapun individu di dalamnya harus mematuhi konsesus nasional tersebut.
"Sangat membahayakan jika pemahaman agamanya masih setengah sudah
bicara mengenai agama dan menyangkut-nyangkutkan persoalan agama dengan
persoalan lain," ujar Adipati didampingi Wakil Bupati Edward Anthony.
Radikalisme idiologi dan paham anti Pancasila, demikian Adipati, sangat
berbahaya karena kurangnya pemahaman terhadap agama. "Menjadi tugas kita
bersama untuk melakukan pencegahan," kata dia lagi.
Radikalisme adalah suatu paham yang dibuat-buat oleh sekelompok orang
yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis
dengan menggunakan cara-cara kekerasan.
Namun bila
dilihat dari sudut pandang keagamaan dapat diartikan sebagai paham keagamaan
yang mengacu pada fondasi agama yang sangat mendasar dengan fanatisme keagamaan
yang sangat tinggi, sehingga tidak jarang penganut dari paham atau aliran
tersebut menggunakan kekerasan kepada orang yang berbeda paham atau aliran
untuk mengaktualisasikan paham keagamaan yang dianut dan dipercayainya untuk
diterima secara paksa.
"Mari
bersama, memperkuat pencegahan radikalisme idiologi dan paham anti
Pancasila," kata Raden Adipati Surya.
Hadir pada
kegiatan tersebut Dandim 0427 Letkol Edy Prayitno, Kajari Muhammad Hidayat,
Kepala Kemenag H Bukri, Ketua MUI Bunyamin Sidik, Kapolsek, camat, pengasuh
pondok pesantren, Ketua PD Muhammadiyah Joko Susanto, Rais Syuriah NU KH Abdurrahman, Ketua NU KH Nur Huda beserta
MWC NU dari 14 kecamatan.
"NU
akan selalu berada di garda terdepan untuk pencegahan radikalisme idiologi dan
paham anti Pancasila," kata KH Nur Huda menambahkan. Gatot Arifianto.
Sumber : nu.or.id . Foto . Ist
No comments:
Post a Comment