Tulang Bawang Barat, SLO - Olimpiade Sains Kuark atau OSK adalah sebuah ajang kompetisi sains berskala nasional yang merupakan program Komik Sains Kuark sejak tahun 2007, pada waktu itu dibuka oleh beberapa tokoh nasional di sebuah desa kecil di Wori, Manado, Sulawesi Utara.
Berdasarkan respon yang luar biasa dari masyarakat maupun kalangan pendidik nasional serta semangat dan prestasi anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia, kini OSK dihadirkan secara tahunan.
Lebih menggembirakan lagi, para peserta ini datang dari seluruh penjuru Indonesia. Bahkan daerah yang bisa disebut pelosok seperti Pulau Bima, Bawean, Fak-Fak ikut berpartisipasi.
Efrial Ruliandi Silalahi, di Tulang Bwang Barat, Sabtu (20/2), mengatakan, tujuan dari OSK ke pihak sekolah yakni pertama, memberikan fasilitas kepada anak-anak SD/MI se-Indonesia untuk berkompetisi di bidang sains sekaligus memperkenalkan arti sebuah kompetisi, bahwa di dalam hidup situasi menang dan kalah adalah proses yang wajar. Kedua, memupuk semangat juang untuk menjadi yang terbaik sejak usia dini, bahwa untuk meraih mimpi dan mencapai prestasi harus disertai dengan jerih payah. Ketiga, membangkitkan rasa percaya diri anak terhadap kemampuan yang mereka miliki. OSK bersifat terbuka untuk semua siswa SD/sederajat tanpa harus menduduki peringkat/rangking di kelasnya, sehingga siapapun bisa ikut berkompetisi tanpa dihantui rasa takut dan mindee. Keempat, mendorong peningkatan kualitaa pembelajaran sains di tingkat sekolah, kota/kabupaten, propinsi maupun nasional. Dan terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah memacu guru-guru sains untuk memberikan pembekalan yang terbaik bagi anak didik.
"Harus ditekankan kembali bahwa yang terpenting bukanlah menang atau kalah, namun membangun mental peserta didik untuk mengikuti berbagai kompetisi," ujar Pengajar muda Tulang Bawang Barat Cerdas asal Sumatera Utara itu lagi.
Mengikis pandangan masyarakat, Ruliandi melanjutkan, mengenai jurang yang terjal antara kota dengan desa, yang katanya di desa masih minim akses. Jika kita minim akses gunakan apa yang ada, kerjakan secara swadaya agar tidak terasa berat, bukan mengeluh. Namun melakukan sesuatu supaya ada. Kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan dengan banyak cara, jadi tidak harus membeli alat peraga yang mahal.
SDN 01 Kecamatan Pagar Dewa, Tulang Bawang Barat (Tubaba), Propinsi Lampung menjadi tuan rumah OSK tahun 2016, yang dilaksanakan Sabtu (20/2), kompetisi ini pun berhasil diselenggarakan atas kerjasama berbagai pihak, terutama dari Lembaga Komik Sains Kuark yang merupakan penyelenggara kegiatan dibantu oleh pengajar muda Tubaba Cerdas. Kedua belas sekolah yang menjadi lokasi penempatan para pengajar muda yakni Tiyuh Karta, Gunung Katun Malay, Gunung Katun Tanjungan dan Gedung Ratu, Tiyuh Mulya Kencana, Menggala Mas, Penumangan, Pagar Dewa , Gunung Terang serta Lambu Kibang turut serta berpartisipasi dalam kompetisi ini. Para peserta sudah dibekali teori serta simulasi penyelesaian soal dari sekolahnya masing-masing.
Ketua pelaksana OSK Slamet Widodo di Tubaba mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung keberhasilan OSK.
""Jika dengan usia yang sangat muda, bisa dibayangkan prestasi dan kehebatan yang bisa dicapai oleh anak didik kita di masa yang akan datang. Maka dari itu, bangunlah mimpi mereka, merekalah masa depan Indonesia," ungkap pengajar muda asal Aceh tesebut.
"Berbagai kompetisi akan disosialisasikan ke setiap sekolah di Tubaba, bukan hanya di penempatan pengajar muda saja. Pada Bulan Februari ini akan diselenggarakan beberapa kompetisi nasional diantaranya; Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Nasional (O2SN) dan lain sebagainya," pungkas Widodo.
No comments:
Post a Comment