Monday, April 11, 2016
Melalui BPUN Banser Muda Ini Bertekad Menjadi Dokter Untuk Way Kanan
Way Kanan - "Banser merupakan salah satu gerbang saya untuk masuk ke GP Ansor. Kelak jika memang diberi kesempatan oleh Allah untuk menjadi dokter, saya ingin sekali mengembangkan suatu gerakan yang bergerak di bidang kesehatan yang di Jawa sudah ada namun belum dikembangkan di Way Kanan. Gerakan tersebut berafiliasi dengan NU dan menghimpun seluruh tenaga kesehatan yang siap melakukan kegiatan kemanusiaan," demikian kata Yoga di Blambangan Umpu, Senin (11/4).
Yoga Aji Saputra, alumni Diklatsar IX Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Way Kanan Lampung bertekad menjadi dokter. Pelajar SMK Kesehatan Persada Nusantara Kecamatan Bumi Agung itu mendaftarkan diri menjadi peserta Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) 2016.
Yoga yang pada tahun 2015 meraih Juara I Tingkat Provinsi Lampung pada Bidang Fisika Terapan Olimpiade Sains Terapan Nasional (OSTN) sehingga dipercaya mewakili Lampung dalam ajang tingkat nasional termotivasi menjadi dokter sehubungan masih banyak individu memilih profesi itu namun berorientasi pada materi.
Menurut Yoga, dokter hari ini masih banyak yang mementingkan materi ketimbang pelayanan kesehatan diberikan. Ini membuat masyarakat tidak mampu tidak beruntung. Mereka yang sakit dan seharusnya mendapatkan pelayanan kesehatan memadai akhirnya merasa enggan untuk memeriksakan diri ke dokter karena khawatir ditarik biaya tinggi.
"Insyaallah jika diberi kesempatan untuk menjadi dokter saya akan mengubah pandangan masyarakat semacam itu. Sehingga tercipta kesehatan merata bagi setiap umat," kata anak pasangan Wanuri dan Rosmiati itu.
Yoga yang mengikuti Diklatsar Banser di Ponpes As Safi'iyah di Kampung Serdang Kuring Kecamatan Bahuga pada 2014 itu menegaskan, sangat perlu Banser berpendidikan semakin baik.
"Banser harus menjadi pasukan jihad religius dan kreatif bagi Nahdlatul Ulama atau NU. Jihad hari ini bukanlah seperti jihad zaman dahulu yang harus mengangkat senjata dan melawan penjajah. Jihad hari ini adalah jihad mengangkat pena dan melawan kebodohan," ujar dia lagi.
Yoga menambahkan, warga NU tidak boleh hanya menjadi penonton. "Kita harus bisa memimpin, Nahdlatul Ulama biasa disingkat NU, 'nuntun umat'. Agar bisa menuntun umat maka dibutuhkan juga pendidikan yang memadai," paparnya.
Berdasarkan data Yayasan Mata Air, PC GP Ansor Way Kanan merupakan satu-satunya pimpinan cabang yang menggelar program utama yayasan itu tahun ini di wilayah Sumatera. Kegiatan akan digelar di Pondok Pesantren Assidiqiyah 11, Kampung Labuhan Jaya, Gunung Labuhan mulai 22 April hingga 26 Mei 2016.
"Saya tertarik mengikuti BPUN karena menyediakan bimbingan belajar berkualitas dengan biaya yang cukup terjangkau bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi kelas bawah. Sehingga setiap siswa kurang mampu dapat mengikuti kegiatan bimbingan untuk masuk kuliah tanpa harus memikirkan biaya yang terlalu mahal," kata Yoga lagi.
Sebagai kader Ansor, Yoga mengaku bangga organisasi tersebut benar-benar serius menyelenggarakan bimbingan belajar dengan biaya yang sangat terjangkau, Rp200 ribu atau 20 kilogram beras untuk bimbingan belajar intensif selama satu bulan.
"Saya percaya BPUN merupakan bimbingan belajar yang memiliki nilai plus. Karena selain mendapat ilmu tentang pelajaran yang diujikan dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN, kita juga mendapatkan pendidikan karakter dan kepemimpinan. Dan itu semua merupakan gebrakan dari PC GP Ansor Way Kanan yang sangat baik," pungkasnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment