Ketua PC GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto memotivasi anggota PMR Madya dan Wira di daerah itu. Dok Ansor Way Kanan Foto Fitria Wulandari |
Way Kanan - Bertempat di SMKN 1 Blambangan Umpu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Way Kanan Lampung menggelar pelatihan bagi sekitar 50 anggota Palang Merah Remaja (PMR) Madya (setara SMP) dan Wira (setara SMA) daerah itu mulai Jumat (8/4) hingga Ahad (10/4).
"Habisnya pisau karena dua hal, diasah dan berkarat karena didiamkan. Anggota PMR sebagai kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan pada bidang kesehatan dan siaga bencana, sepantasnya menjadi pisau yang habis diasah karena bermanfaat," ujar Ketua PC GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto di Blambangan Umpu, Ahad (10/4).
Penggiat Gusdurian di Lampung itu melanjutkan, hidup berikut perbuatan sebagaimana berada di depan cermin, jika tersenyum, cermin akan menampakkan refleksi tersenyum, jika cemberut, cermin juga memberikan refleksi cemberut.
"Berpikir dan berbuat positif diorganisasi sosial seperti PMR tidak ada ruginya, teman-teman akan menjadi pisau yang habis karena diasah, memberi makna dan manfaat dalam kehidupan. Publik akan menilai dengan jujur perilaku baik sepertihalnya cermin memberikan refleksi ceria jika kita ceria," ujar alumni Civic Education for Future Indonesian Leaders (CEFIL) itu pula.
Pemilik gelar adat Lampung Ratu Ulangan itu diminta PMI Way Kanan memberikan motivasi, wawasan mengenai pemimpin dan kepemimpinan serta komunikasi kepada anggota PMR dari sejumlah SMP dan SMA sederajat di daerah dipimpin Bupati Raden Adipati Surya.
"Fastabiqul Khairat. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Pepatah bijak China mengajarkan, 'jadilah kita satu lilin yang bisa menyalakan seribu lilin', itulah tugas harus dilakukan teman-teman sebagai calon-calon pemimpin bangsa ini. Regenerasi suatu bangsa tidak akan berhasil jika generasinya hanya suka mengeluh dan tidak memiliki optimistis," tuturnya lagi.
Karena itu, lanjut dia, anggota PMR Way Kanan sebagai calon-calon pemimpin harus menanamkan sikap optimistis, jangan pesimistis dan terpengaruh pada hal-hal negatif diberikan orang.
"Nama saya Gatot, orang bilang 'gagal total', tapi saya tidak mau terpengaruh dan harus melawannya. Karena itu, saya memotivasi diri jika Gatot adalah 'gemilang total'. Teman-teman juga harus melakukan demikian, jika ada yang memberikan hal negatif, maka lawan dengan sesuatu yang positif," ujar Gatot.
Dalam skala penilaian 5 sangat memuaskan, 4 memuaskan, 3 baik sekali, 2 baik dan 1 cukup meliputi pemberian motivasi pada peserta, pencapaian tujuan kegiatan, penguasaan materi, penggunaan metode dan pemanfaatan media serta cara penyampaian materi, skala penilaian 5 diberikan peserta kepada alumni Susbanpim II PP GP Ansor itu sejumlah 75, lantas 4 sebanyak 55, lalu 3 berjumlah 44, kemudian 2 sebanyak 15 dan 1 sejumlah 11.
No comments:
Post a Comment